Stunting Jadi Penyebab Rendahnya IQ Masyarakat Indonesia
Editor: Koko Triarko
YOGYAKARTA, Cendana News – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, SpOG (K) menyebut stunting menjadi salah satu penyebab rendahnya tingkat IQ masyarakat di Indonesia.
Tingkat rata-rata IQ masyarakat Indonesia berada di urutan paling rendah dibandingkan negara-negara Asia lainnya.
Bahkan berdasarkan Indeks pembangunan manusia atau human capital index, masyarakat Indonesia juga rendah yakni berada pada urutan 75 hingga 83 dari 170 negara.
Setelah diurut, ternyata penyebabnya karena stunting. Orang stunting itu mudah dicirikan.
“Pndek, IQ nya tidak berkembang, dan sakit-sakitan. Stunting itu tidak produktif,” kata Hasto, dalam acara Malam Peduli Stunting yang digelar Komando Distrik Militer (Kodim) 0732 Sleman di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta, Minggu, (04/9/2022) malam.
Atas dasar itu, Hasto mengajak masyarakat untuk saling tolong menolong untuk mencegah persoalan stunting.
Salah satunya dengan menjadi Bapak Asuh Anak Stunting dengan memberikan donasi Rp450 ribu setiap bulan.
“Minimal untuk selama 6 bulan. Sebab, kesempatannya hanya pada dua tahun usia bayi. Setelah itu tidak bisa dikoreksi lagi. Dua tahun itu betul-betul harus kita urus,” ujar Dokter Hasto.
Dokter Hasto menegaskan, stunting adalah persoalan serius yang harus mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat.
Persoalan stunting menurut Hasto adalah bagian dari pembangunan sumber daya manusia.
“Bapak Presiden Joko Widodo sudah menekankan bahwa pembangunan SDM perlu diperhatikan,” katanya.
Kegiatan yang diinisiasi oleh TNI Angkatan Darat ini digelar sebagai bagian komitmen Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, guna memperkuat BKKBN dalam upaya percepatan penurunan stunting.