Bupati Bantul rapatkan barisan hadapi ancaman bencana hidrometeorologi

Admin

YOGYAKARTA, Cendana News – Bupati Bantul Abdul Halim Muslim mengajak kepada seluruh relawan untuk terus merapatkan barisan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi.

Bencana hidrometeorologi yang mengancam kabupaten Bantul seiring dengan mulai tingginya curah hujan saat ini.

Bupati Bantul berharap agar masyarakat waspada akan adanya potensi bencana hidrometeorologi tersebut.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mencatat pada 3 Oktober lalu sudah terjadi peristiwa banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

Bencana tersebut juga telah menyebabkan beberapa kerusakan fasilitas umum dan bangunan milik warga.

Peristiwa tersebut terjadi di 12 kalurahan yang tersebar di 17 kapanewon atau kecamatan.

Sementara hasil pemetaan terkini didapati sejumlah titik rawan bencana hidrometeorologi di Bantul tersebar di 29 kalurahan.

Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanta, mengatakan ada delapan kapanewon yang berpotensi banjir.

Delapan kapanewon itu adalah Bantul, Kretek, Pundong, Piyungan, Jetis, Banguntapan, dan Imogiri.

Sedangkan bencana tanah longsor berpotensi terjadi di Pundong, Imogiri, dan Piyungan.

Ancaman bencana hidrometeorologi di Bantul diperkirakan hingga Februari 2023. Hal ini seiring dengan prakiraan curah hujan tinggi yang akan berlangsung hingga waktu tersebut.

Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kabupaten Bantul melalui BPBD mengumpulkan pimpinan OPD, Panewu, Lurah di kawasan rawan potensi bencana dalam Rapat Komprehensif Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi.

Dalam rapat pada Jumat (14/10) tersebut, BPBD menghadirkan narasumber dari BMKG DIY untuk menyampaikan situasi terkini di Bantul.

Lihat juga...