Gorontalo, lumbung jagung Indonesia lakukan ekspor ke Filipina

Admin

GORONTALO, Cendana News – Provinsi Gorontalo menjadi salah satu lumbung jagung di Indonesia, dengan kapasitas produksi yang signifikan.

Pada tahun 2020, tren produksi jagung di Gorontalo sebesar 1,4 juta ton, sedangkan pada tahun 2021 sebesar 1,6 juta ton.

Ketersediaan jagung di Gorontalo pada Oktober-Desember diprediksi mencapai 166.000 ton.

Sementara itu jumlah yang sudah diantarpulaukan sebanyak 420.000 ton. Sedangkan yang sudah mengusulkan ekspor sebanyak 23.000 ton.

Penjabat Sekretaris Daerah Gorontalo, Syukri Botutihe mengatakan sejak ekspor jagung dibuka kembali nilai jual di tingkat petani meningkat.

“Sekarang tentu kita bersyukur fasilitasi dan proses ekspor di Gorontalo sudah mulai berjalan baik,” kata Syukri dikutip dari laman infopublik, Jumat (21/10/2022).

Diapun mengapresiasi semangat petani Gorontalo yang konsisten menjaga produksi jagung. Sehingga berhasil memulihkan pasar ekspor dan mampu meningkatkan harga jual jagung di tingkat petani.

Dia berharap, mekanisme ekspor jagung ini bisa terus dibuka dan harga jagung tetap terjaga.

Penjabat Sekretaris Daerah Gorontalo, Syukri Botutihe mengatakan hal itu saat pelepasan ekspor jagung dari Gorontalo ke Filipina di Pelabuhan Anggrek, Gorontalo Utara, Kamis (20/10/2022).

Ekspor jagung sebanyak 6.100 ton dari Provinsi Gorontalo ke Filipina ini merupakan yang ketiga kalinya.

Dalam pelepasan itu turut meninjau langsung Wakil Ketua DPR RI Rachmad Gobel.

Dalam sambutannya dia  berpesan ke pihak perusahaan pengirim agar menyisihkan keuntungan untuk memperbaiki infrastruktur.

Dia juga meminta agar mengurangi penggunaan bibit dan pupuk bersubsidi, karena melihat dana yang terbatas dan kesulitan pemerintah.

Lihat juga...