Luka Batin Baridin
CERPEN A. DJOYO MULYONO
“Kang Baridin, aku cinta padamu.”
“Dulu kau menjatuhkanku hingga sampai ibuku kau hinakan, tidak. Aku tidak mau menerimamu!”
“Kang Baridin, aku mencintaimu, aku ingin ikut dengganmu” rengeknya sambil mulai berisak tangis dan napas yang pendek. Namun karena masih kesal dan sakit hatinya Baridin, Ratminah tetap tidak diterimanya hingga mati dengan keadaan mengais cintanya.
***
“Aku masih sakit hati dengan apa yang telah diperbuatnya, Mblung” ungkapnya mulai angkat bicara. “Aku masih tidak terima jika mengingatnya, tapi sekarang kenapa aku mulai menyesalinya.”
“Karena kau telah menyalahgunakan suatu amalan mahabbah, Din.”
“Kau tahu, elmu kemat Jaran Guyang yang kuberikan padamu itu adalah elmu peninggalan nenek moyang kita yang ditulis untuk meraih kemuliaan mahabbah dalam perkara asmara. Sudah kukatakan bukan, biarpun dia sempat gila dibuatnya, tapi jika pihak lainnya menerima cintanya dia akan sembuh seperti semula.”
“Benarkah demikian Gemblung? Waktu itu Ratminah tidak akan mati jika aku menerima cintanya di saat dia sedang dibuat gila?!”
“Benar, Din. Kenapa kamu menyia-nyiakan kesempatan itu?”
“Aku sangat menyesal, Mblung, padahal saat itu cintaku padanya tidak pernah berkurang seperti aku pertama kali mencintainya. Tapi aku gelap mata lantaran luka batinku yang terlalu sakit dibuatnya!” ***
Catatan:
1. Mangsa manggala: Musim kelima, biasanya berlangsung pada 13 Oktober -5 November.
2. Weluku: alat bajak sawah tradisional yang ditarik kerbau.
3. Tarling: pemain organ tunggal atau acara musik dangdut pada era 1970-1990-an.
4. Papak: setara.
5. Blesak: orang jelek.
6. Wong nyolong ayam kena disalahkaken, wong gebugi wong kena disalahkaken, wong jiwit wong kena disalahkaken, kaya sira sering nyolong pentile tangga bli wewara kena disalahkaken, tapi yen soal demen aja bae sira sok nyalakaken, kenae asmara ning alam dunia bli kenal dosa asal wajar tunggal menusa. Wangsalan atau semacam tembang dari tarling Baridin, yang artinya. Orang maling ayam bisa disalahkan, orang mukulin orang bisa disalahkan, orang cubit orang bisa disalahkan, seperti kamu yang suka curi mangga muda tetangga bisa disalahkan, tapi kalau soal cinta, jangan disalahkan, karena asmara itu wajar asal sesama manusia.