Nelayan di Bandar Lampung tak melaut karena cuaca ekstrem
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG, Cendana News – Nelayan di perairan Teluk Lampung memilih istirahat sementara karena cuaca tak bersahabat.
Nurdiansah, nelayan pencari udang rebon di wilayah Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung menyebut cuaca ekstrem terjadi sejak sepekan terakhir.
Nelayan itu mengatakan, cuaca tidak bersahabat ditandai adanya gelombang tinggi, dan angin kencang.
Menurutnya, cuaca ekstrem ditandai pula dengan adanya ombak putih yang berimbas nelayan enggan melaut.
“Risiko perahu terbalik dan keselamatan menjadi alasan nelayan memilih istirahat,” kata Nurdiansah kepada Cendana News, Jumat (14/10/2022).
Namun, dia mengatakan sejumlah nelayan jaring payang tepian masih tetap beroperasi di tengah masih adanya gelombang tinggi.
Sementara Nurdiansah sendiri bersama sang anak menggunakan waktunya untuk memperbaiki jaring saat tidak melaut.
Dia mengatakan, saat cuaca buruk itu udang rebon, dan ikan kerap bermigrasi.
Sementara itu, Irmansyah dan belasan penarik jaring payang lainnya mengatakan nelayan payang di pantai Sukaraja beroperasi untuk mendapatkan ikan teri dan ikan permukaan lainnya.
“Biasanya bisa dapat puluhan kilogram sekali narik, sekarang hanya belasan kilogram ikan teri,” katanya.
Menurut Irmansah, Pantai Sukaraja menjadi pantai yang cukup terlindung.
Namun, ombak tetap menjadi penghalang karena jaring payang kerap tersangkut sampah.
Sejumlah sampah kayu, plastik yang terbawa ombak mengakibatkan jaring bisa jebol.
Penarik payang masih tetap mencari ikan dengan sistem tarik. Hasil tangkapan langsung dijual ke pengepul sekaligus pedagang ikan yang ada di pantai tersebut.
Dia mengatakan, penghasilan nelayan jaring payang mengalami penurunan selama cuaca kurang bersahabat.