Pengamat nilai Mitigasi Bencana Banjir di Bekasi sangat lemah
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
BEKASI, Cendana News – Pengamat Kebijakan Publik yang juga Praktisi Hukum sekaligus pendiri Pusat Study Hukum dan Advokasi Bhagasasi (PSHAB) Bekasi, Hani Siswadi, membandingkan gaya kepemimpinan Plt Wali Kota Bekasi dengan Wali Kota Bekasi non Aktif Rahmat Effendi dalam penanganan banjir.
Dikatakannya bahwa di dalam menghadapi ancaman banjir musiman, beda sikap dan tindakan antara mantan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi (Pepen) dengan Plt. Wali Kota, Tri Adhianto.
Tinggi curah hujan yang mengguyur Kota Bekasi membuat beberapa wilayah terendam banjir, terutama daerah langganan banjir seperti Pondokgede, Jatiasih, Rawalumbu, Bekasi Timur dan beberapa Kecamatan lainnya.
“Banyaknya wilayah yang terendam banjir seakan-akan belum ada solusi dari Plt. Wali Kota Bekasi, bagaimana menanggulangi banjir?,” tegas Hani, Sabtu (8/10/2022).
Selain itu, Hani melihat mitigasi bencana banjir sangat lemah saat ini. Berbeda dengan yang dilakukan Walikota non aktif sebelumnya, yakni Rahmat Effendi alias Pepen dianggap sangat terukur dan berjalan cukup efektif.
“Ya, kita harus fair, Walikota Bekasi Rahmat Effendi saat itu mampu menggerakkan seluruh komponen Aparatur untuk menanggulangi persoalan banjir,” papar Hani.
Lambatnya kinerja Pemkot Bekasi, Hani menilai ada kelemahan leadership dari pelaksana Kepala Daerah,
“Setiap masalah telat diantiaspasi, setelah viral baru bereaksi. Tentunya hal ini ada problem dalam kepemimpinan dan Tata Kelola Pemerintahan yang berlangsung saat ini,”tandas Hani
Banyaknya wilayah di Kota Bekasi yang terendam banjir akibat tingginya curah hujan dan belum adanya terobosan konsep untuk menanggulangi banjir, menjadi pekerjaan besar bagi Tri Adhiannto selaku pelaksana kepala daerah kota Bekasi.