JAKARTA, Cendana News – Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) merupakan sekolah vokasi nuklir pertama dan satu-satunya di Indonesia di bawah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Poltek Nuklir berkomitmen menjadi perguruan tinggi vokasi nuklir yang berdaya saing global.
Pada pertemuan dengan International Atomic Energy Agency (IAEA) September lalu, Poltek Nuklir diproyeksikan menjadi pusat pelatihan dan penyelenggara pelatihan IAEA regional Asia Tenggara.
Langkah Poltek Nuklir untuk mengembangkan jejaring dan kepercayaan internasional terus dilakukan. Salah satunya melalui kerja sama dengan IAEA yang akan menjadikan Poltek Nuklir sebagai pusat pelatihan ketenaganukliran di Asia Tenggara.
Direktur Poltek Nuklir Zainal Arief menyampaikan rencana strategis pengembangan akademik Poltek Nuklir melibatkan banyak entitas.
“Kita perlu referensi dari berbagai pihak termasuk industri, dalam memberi masukan mengenai program studi yang akan dibuka dan peluang kerja bagi lulusan Poltek,” ungkap Zainal, seperti dikutip dalam rilis BRIN di Jakarta, Sabtu (15/10/2022).
Untuk peningkatan jenjang pendidikan hingga pascasarjana terapan, Poltek Nuklir menjalin kerja sama dengan Tomsk Polytechnic University (TPU).
“Kerja sama ini untuk pengembangan kurikulum pascasarjana, program mobilitas mahasiswa (student mobility), dan mobilitas peneliti (researcher mobility) dengan konsep saling atau resiprokal,” terang Zainal.
Guna meningkatkan kapabilitas dan ketersediaan SDM pendukung, Poltek Nuklir juga berkolaborasi dengan SDM BRIN untuk menjadi lecturer/pengajar serta melengkapi fasilitas yang diperlukan. Tak hanya itu, branding juga dilakukan dengan mendorong mahasiswa mengikuti kompetisi seperti National Polytechnic English Olympics (NPEO), National Welding Competitions, Olimpiade Perguruan Tinggi Kedinasan (OPTK), dan kompetisi lainnya di tingkat nasional maupun internasional.