Stok beras nasional di Bulog menyusut, Bapanas lakukan ini
Admin
JAKARTA, Cendana News – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan stok beras nasional cukup untuk menjamin kebutuhan hingga akhir 2022.
Menurut Kepala Bapanas itu cadangan beras nasional berada di tangan petani, penggilingan, pedagang, dan Bulog.
Data Kementerian Pertanian menyebut stok beras nasional saat ini sekitar 10 juta ton. Tapi, cadangan beras yang ada di Perum Bulog mengalami penyusutan.
Cadangan beras pemerintah di gudang-gudang Perum Bulog tersisa 760.000 ton. Atau sekitar 63,3 persen dari stok normal sebanyak 1,2 juta ton.
Karena itu, Bapanas mendorong Bulog terus meningkatkan kecepatan penyerapan beras petani.
Hal itu demi mengejar target cadangan beras pemerintah menjadi 1,2 juta ton hingga 1,5 juta ton.
Melalui Bapanas, pemerintah telah memberikan kebijakan fleksibilitas terkait harga acuan pembelian beras dan gabah kering. Ini agar Bulog bisa segera meningkatkan daya serapnya.
Dengan fleksibilitas harga itu Bulog yang biasanya beli (beras) Rp8.300 (per kg) sekarang boleh Rp8.800.
“Harapannya agar stok cepat masuk,” ujar Arief Prasetyo, dikutp dari infopublik, Selasa (18/10/2022).
Dia mengatakan, bahwa fleksibilitas itu juga berlaku dalam pembelian gabah kering. Sebelumnya pagu harga adalah Rp5.300, saat ini Bulog bisa membelinya dengan harga Rp5.650 per kg.
Fleksibilitas harga ini akan berlaku hingga akhir 30 November 2022. Harapannya, kebijakan ini bisa mempercepat pengadaan beras Bulog dari hasil panen gadu bulan Agustus-Oktober.
Kebijakan fleksibilitas harga itu tentu ditunggu oleh Bulog yang sejak Januari hingga Agustus 2022 telah mengeluarkan 650 ribu ton beras dalam operasi pasar untuk stabilisasi harga.