Wisata Pari Manta Indonesia berada di peringkat 3 dunia
Editor: Koko Triarko
JAKARTA, Cendana News – Wisata Pari Manta Indonesia menempati peringkat 3 dunia dengan perkiraan pengeluaran wisatawan mendekati USD10,7 juta atau setara sekitar Rp165 miliar.
Adapun dampak ekonomi langsung dari wisata prai manta tersebut lebih dari USD15 juta atau sekitar Rp230 miliar per tahun.
Wisata Pari Manta memiliki nilai sebesar USD 1 juta atau sekitar Rp15,4 miliar ketika dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk pariwisata.
Salah satu lokasi destinasi wisata Pari Manta berada di Laguna Wayag, yang memainkan peranan penting bagi pengembangan wisata bahari Indonesia.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Victor Gustaaf Manoppo, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati.
Selain itu juga perbaikan ekosistem dan pemanfaatan sumberdaya secara berkelanjutan.
Dia mengatakan, Bentang Laut Kepala Burung (BLKB) dan jaringan kawasan konservasi yang dikelola dengan baik telah berdampak positif pada pelestarian dan peningkatan kondisi sumber daya hayati.
Dan, menyediakan habitat yang aman bagi populasi spesies yang terancam punah untuk berkembang, termasuk pari manta.
Menurutnya, dampak positif dari pengelolaan kawasan konservasi sudah mulai terlihat.
Populasi manta karang di Raja Ampat bertumbuh sekitar 8 persen per tahun setiap tahunnya sejak 2009.
Merupakan populasi manta pertama dan satu-satunya di seluruh dunia yang dilaporkan tumbuh dan berkembang.
“Tidak seperti kebanyakan populasi yang sebagian global sedang menurun,” ungkap Victor melalui rilis resmi, Minggu (16/10/2022).
Kawasan Konservasi di Perairan Kepulauan Raja Ampat di BLKB Papua, pada bulan Juli 2022 mendapat penghargaan bergengsi Blue Park tingkat emas pada Konferensi Kelautan PBB di Lisbon, Portugal.