6 November 1984, Presiden Soeharto resmikan Proyek Asahan di Kuala Tanjung Sumut
SELASA, 6 NOVEMBER 1984 di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, Presiden Soeharto meresmikan proyek Asahan yang baru saja selesai selesai dibangun seluruhnya. Proyek ini merupakan proyek terpadu terbesar yang dibangun dan dimiliki Indonesia sampai saat ini, sekalipun gagasan pemanfaatan Sungai Asahan sudah ada sejak zaman kolonial.
Tenaga listrik yang dibangkitkan dari air terjun Sigura-gura dalam proyek ini dipergunakan sebagai sumber tenaga bagi Peleburan Aluminium di Kuala Tanjung. Sebagai tanda selesainya pembangunan proyek Asahan, maka dalam acara peresmian hari ini dilakukan penyulutan tungku terakhirnya.
Menyambut beroperasinya proyek Asahan, Presiden Soeharto mengatakan bahwa dengan terus menumbuhkan pusat-pusat penggerak pembangunan yang merata di seluruh tanah air, maka pembangunan bukan saja akan mencapai pertumbuhan yang cukup tinggi, melainkan juga menyebarkan pemerataan.
Proyek Asahan merupakan salah satu pusat penggerak pembangunan yang demikian. Tenaga listrik yang dihasilkan di Asahan, jalan-jalan raya dan pelabuhan yang telah dibangun, .jelas bukan saja untuk mendukung kegiatan peleburan aluminium di Kuala Tanjung, melainkan juga untuk menghidupkan kegiatan ekonomi dan pembangunan yang lebih luas demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat di daerah ini.
Selanjutnya Presiden meminta kepada semua pihak, kepada masyarakat, khususnya kepada Otorita Proyek Asahan, agar dalam mengembangkan pembangunan daerah, dengan penuh tanggungjawab ikut melestarikan alam dan lingkungan wilayah yang mengandung kekayaan alam ini.
Dengan tanggungjawab yang demikian, kita bukan saja mewariskan proyek-proyek besar yang bermanfaat bagi generasi-generasi yang akan datang, tetapi juga mewariskan kekayaan dan lingkungan alam yang lestari yang juga merupakan milik generasi-generasi yang akan datang itu. Demikian Presiden.