Angka Kemiskinan di Bantul masih tinggi, terbesar kedua di DIY
Admin
YOGYAKARTA, Cendana News – Angka kemiskinan ekstrem di kabupaten Bantul masih terhitung tinggi.
Menurut Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, angka kemiskinan di wilayahnya mencapai lebih dari 27.510 jiwa.
Sementara dari jumlah tersebut yang masuk kategori kemiskinan ekstrem juga masih tinggi.
Karenanya, dia menekankan perlunya upaya penghapusan kemiskinan ekstrem di 75 kalurahan di Kabupaten Bantul tersebut.
Bupati Abdul Halim Muslih mengatakan hal itu saat sosialisasi program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Pendopo Parasamya, pekan ini.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Joko Purnomo, Sekertaris Daerah, Asisten 3, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Sosial, Kepala BPK PAD, Tenaga Ahli, Pimpinan OPD, Panewu, dan Lurah se-Kabupaten Bantul.
Dalam sambutannya, Bupati Halim mengajak bersama-sama memikirkan cara menghapus kemiskinan ekstrem di wilayahnya.
Hal ini karena presiden menargetkan pada tahun 2024 angka kemiskinan ekstrem harus mencapai 0 persen.
“Pemerintah perlu bersungguh-sungguh menyusun program dan kegiatan, baik APBD maupun APBKAL, agar bisa efektif menghapus kemiskinan,” katanya.
Wakil Bupati Joko Purnomo, mengatakan angka kemiskinan ekstrem Kabupaten Bantul berada di posisi 2 terbesar setelah Gunung Kidul.
Karena itu, setiap pemerintah kalurahan harus melakukan rapat kerja dalam rangka menindaklanjuti laporan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bantul.
“Tujuannya untuk membuat crash program, kemudian menyusun langkah-langkah yang tepat, beserta silabus dan matriks,” tutur Joko.
Dia menekankan pihaknya akan tetap mengatasi kemiskinan, Namun, kemiskinan ekstrem yang menjadi prioritas.