Pemerintah dinilai tidak peduli dengan Perguruan Tinggi Swasta

JAKARTA, Cendana News – Anggota Komisi X DPR RI Djohar Arifin Husin menilai pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbud ristek) tidak peduli dengan apa yang terjadi di institusi pendidikan swasta, apakah itu sekolah umum sampai perguruan tinggi swastanya.

Misalnya dalam hal penganggaran atau pembiayaan, sebutnya, dimana perguruan tinggi negeri (PTN) mendapat porsi anggaran yang lebih besar.

“Saya lihat, saat ini Kemendikbud ristek sangat tidak peduli dengan apa yang terjadi di swasta, apakah itu sekolah umum sampai perguruan tinggi,” ujar Djohar dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi X DPR RI dengan Forum Silaturahim Doktor Indonesia (FORSILADI) di ruang rapat Komisi X DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (9/11/2022).

Ia mencontohkan saat ini, penerimaan guru dari PPPK ini, asalnya dari negeri, seolah swasta tidak boleh lagi. Swasta ini seolah bukan anak bangsa, bukan penduduk Indonesia,seolah yang harus diurus ini hanya negeri saja.

“Ini Pandangan yang sangat tidak bagus tentunya,” terangnya, seperti disadur dari Parlementaria.

Djohar mencontohkan, dalam hal penganggaran atau pembiayaan. Di perguruan tinggi negeri (PTN) mendapat porsi anggaran sebanyak 94 persen, sedangkan swasta sebanyak 6 persen.

“Padahal sebanyak 73 persen mahasiswa ada di swasta. Hal ini tentu sangat tidak adil dan tidak layak. Seolah-olah perguruan tinggi swasta dan mahasiswa swasta itu bukan bangsa Indonesia, dan bangsa Indonesia itu hanya di PTN,” sebutnya.

Oleh karenanya harus ada sikap dari semua pihak, bagaimana perguruan tinggi swasta di Indonesia bisa hidup lebih baik lagi dari sekarang. Karena bagaimanapun juga perguruan tinggi swasta itu juga merupakan anak bangsa yang harus diperhatikan juga.

Lihat juga...