Perempuan yang Membidik dengan Tangan

CERPEN SITI HAJAR

“Aku ingin membunuhmu dengan senapan! Semoga kau cepat mati dan terbakar di neraka seperti rokok yang selalu kau bakar setiap hari saat berkendara.” Ia lalu berlari meninggalkanku.

Aku kehilangan kata-kata untuk meladeninya, Namun setidaknya aku tahu alasan ia selalu ingin membunuhku, ia tidak suka melihatku merokok. Aku memang punya kebiasaan menghisap rokok sepanjang perjalanan pulang.

Hal ini, karena membuatku santai setelah pekerjaan yang melelahkan seharian. Namun, aku tidak menyangka dia akan begitu dendam pada hal yang sangat sepele.

Beberapa hari sejak kejadian itu, aku tidak pernah lagi melihat perempuan itu. Aku merasa bersyukur. Namun, hatiku merasa tidak tenang sehingga aku memutuskan untuk menghentikan kebiasan merokok, karena aku takut suatu hari ia akan membawa senapan sungguhan dan menembak kepalaku entah dari mana.

Hari-hari yang kulalui dengan perasaan was-was itu akhirnya membuatku kurang waspada pada hal lain. Aku mendapati mataku terkena remah rokok dari pengendara yang merokok sambil menyetir.

Aku pikir hanya akan iritasi ringan, namun akhirnya terjadi infeksi pada kornea yang menyebabkan kebutaan pada mata kiriku. Kini aku mengerti kenapa perempuan itu berandai-andai menembak kepalaku. ***

Siti Hajar, kesehariannya bekerja sebagai Staff Accounting dan aktif menulis cerpen di Kompas, Cendana News, Biem.co dan lainnya.

Redaksi menerima cerpen. Tema bebas tidak SARA. Cerpen yang dikirim orisinal, hanya dikirim ke Cendana News, belum pernah tayang di media lain baik cetak, online atau buku. Kirim karya ke editorcendana@gmail.com. Karya yang akan ditayangkan dikonfirmasi terlebih dahulu. Jika lebih dari sebulan sejak pengiriman tak ada kabar, dipersilakan dikirim ke media lain.

Lihat juga...