Baru setahun dibangun, jalur evakuasi lereng Merapi rusak di sejumlah titik
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
YOGYAKARTA Cendana News — Sejumlah warga lereng gunung Merapi mengeluhkan rusaknya jalur evakuasi pengungsi di dusun Ngancar, Glagaharjo, Cangkringan Sleman.
Jalur evakuasi berupa jalan beton sepanjang empat kilometer itu diketahui rusak di sejumlah titik sehingga menghambat laju lintas kendaraan dan membahayakan warga.
Ironisnya jalur evakuasi tersebut mengalami kerusakan, meski baru saja dibangun sekitar tahun 2021 lalu, atau baru berusia sekitar satu tahun.
“Ada sekitar delapan titik yang mengalami kerusakan sepanjang kurang lebih empat kilometer. Yakni mulai dari dusun Ngancar sampai dusun Cingkar,” ujar salah seorang relawan dari Komunitas Siaga Merapi (KSM), Rambat Wahyudi, Rabu (14/12/2022).
Berdasarkan pantauan, jalur evakuasi itu mengalami kerusakan cukup parah, dimana sejumlah beton tampak terkelupas sehingga menimbulkan banyak lubang di badan jalan.
Pihak terkait sebenarnya sudah melakukan upaya perbaikan, dengan cara menambal menggunakan aspal. Namun upaya tersebut dinilai tidak menjadi solusi, mengingat banyaknya kerusakan yang ada.
“Yang kita khawatirkan, jika sewaktu-waktu erupsi terjadi. Justru akan membahayakan bagi para pengungsi. Karena kendaraan pengungsi bisa saja mengalami kecelakaan saat melewati jalur ini,” ungkapnya.
Banyaknya truk bermuatan pasir yang berlalu-lalang setiap harinya disinyalir menjadi penyebab rusaknya jalur evakuasi gunung Merapi di desa Glagaharjo ini.
Mengingat jalur ini merupakan akses utama yang menghubungkan kawasan penambangan pasir kali Gendol, dari sisi timur, menuju Yogyakarta, Klaten dan sekitarnya.
Salah seorang warga, Muji Lestari, asal dusun Gading Glagaharjo Cangkringan, mengaku khawatir dengan kondisi rusaknya jalur evakuasi ini. Pasalnya selain menjadi akses utama para pengungsi saat terjadi erupsi, jalur ini juga merupakan jalur utama yang sehari-hari digunakan sebagai lalu-lintas warga.