Histori Hari Ini: Presiden Soeharto Meresmikan 8 Proyek di Sulawesi Utara

KAMIS, 24 DESEMBER 1992. Presiden Soeharto menegaskan tekad bahwa arah pembangunan menuju keadilan sosial hendaknya dipegang teguh melalui upaya memelihara kesetiakawanan sosial. Untuk itu semua pelaku pembangunan diminta mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sebab pembangunan memang mengutamakan kemakmuran masyarakat, bukan orang per orang.

Penegasan Kepala Negara itu dikemukakan ketika meresmikan puncak Pekan Penghijauan Nasional (PPN)-32 yang diintegrasikan dengan pelaksanaan hari kesetiakawanan sosial nasioual (HKSN) 1992 di puncak Bukit Bungohulawa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Sulawesi Utara, Kamis (24/ 12) siang.

Pada hari yang sama sebelumnya, di Gubernuran Bumi Beringin, Kepala Negara yang didampingi Gubernur Sulut CJ Rantung meresmikan lima pabrik agroindustri dan dua prasarana infrastruktur bernilai Rp 360 milyar.

Proyek-proyek yang diresmikan itu, adalah pabrik gula dan perkebunan tebu milik PT Naga Manis, Kelompok Usaha Barito Pasific Timber sekitar Rp.300 milyar, dan pabrik pengalengan ikan Bitung milik PT Multi Pure Food, Kelompok Usaha Sinar Mas Rp.17 milyar. Pabrik tepung tapioka Bitung Rp. 20 milyar, dua pabrik sabut kelapa, pabrik rokok kretek KIR (koperasi industri rokok) Mandala, dermaga feri Bitung, serta ruas jalan Isimu sepanjang 28 km, dan Monumen Trikora Mandala Sakti dilokasi Pulau Lembeh Bitung.

Di monumen Trikora Mandala Sakti, Kepala Negara membubuhkan goresan tangan yang bertuliskan, “Melalui Trikora Wilayah Nusantara Utuh dan Sentosa”. Monumen tersebut seperti dilaporkan Gubernur CJ Rantung, dipersembahkah oleh pemerintah masyarakat kepada pejuang-pejuang Trikora yang membebaskan Irian Barat dari cengkeraman penjajahan.

Lihat juga...