Pengelolaan sampah di tingkat RT di Jogja makin butuh perhatian
Admin
YOGYAKARTA, Cendana News – Pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga (RT) di DI Yogyakarta menjadi semakin urgen karena TPST Piyungan yang akan segera ditutup.
Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan akan segera ditutup karena umur teknisnya yang sudah berakhir.
Dengan ditutupnya TPST Piyungan itu pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga menjadi penting.
Sub Koordinator Kelompok Substansi Pengelolaan Persampahan, Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau DLH Sleman, Muhammad Yidin menekankan hal tersebut harus jadi perhatian seksama.
“TPST Piyungan sudah penuh, sehingga pengelolaan sampah terutama di rumah tangga harus dimaksimalkan,” kata Yidin, dikutip dari laman slemankab, Jumat (9/12/2022).
Diapun mengingatkan, bahwa di DIY sampah organik merupakan yang terbanyak. Jumlahnya mencapai 300 ton per hari.
Dia berharap, agar ada inovasi terbaru sehingga sampah bisa dikelola kembali dan dimanfaatkan. Dan, tentu saja diperlukan pula dukungan dari dinas terkait.
Menurut Yidin, ada dua hal lain yang perlu mendapat dukungan. Pertama, optimalisasi pemilahan sampah di 14 Transfer Depo, dan kedua optimalisasi pengelolaan sampah di 17 TPS3R.
“Di tingkat implementasinya, program pemilihan dan pengelolaan sampah tersebut membutuhkan kontribusi dari banyak pihak,” kata Yidin.
TPST Piyungan merupakan tempat pembuangan sampah akhir dari kabupaten Sleman, Bantul, dan kota Yogyakarta.
Dibangun sejak tahun 1994-1996 dan mulai beroperasi pada tahun 1996.
Pengelolaannya dilakukan oleh Pemda DIY dan mulai tahun 2000 dikelola oleh Sekretariat Bersama (Sekber) Kartamantul berdasarkan Keputusan Gubernur No 18 Tahun 2000.