Prabowo, Figur Tengah dan Momentum Geopolitik

Oleh: Abdul Rohman

Kini, konfigurasi politik telah berubah. Kelompok kanan berbondong-bondong lari mendukung Anis Baswedan.

Ialah karena Prabowo menerima bekerja sebagai anggota Kabinet Presiden Jokowi.

Kemarahan kelompok kanan ini menemukan figur kawan alternatif dalam diri Anies Baswedan.

Adapun calon lain, Ganjar Pranowo, memperoleh dukungan dari kalangan nasionalis sekuler dan kelompok kiri.

Sementara PKB yang dahulu tidak mendukung Prabowo, kini mulai bergandeng tangan.

Jika PKB mendukung Prabowo, Ganjar tersapih dari dukungan warga Nahdhiyin.

Kubu Anies dan Ganjar kini bertengkar siang malam. Sebagaimana pendukung Jokowi dan Prabowo pada tahun 2014 dan 2019.

Jadilah kini Prabowo sebagai figur tengah. Tidak kiri, dan tidak kanan.

Keunggulan lain dari Prabowo adalah datangnya sebuah momentum.

Eskalasi geopolitik akan terus meningkat pada masa-masa mendatang.

Sebuah bangsa besar seperti Indonesia memerlukan nakhoda yang cakap melewati situasi-situasi sulit ini.

Dalam hal visi geopolitik, Prabowo jelas lebih unggul dari dua pesaingnya.

Mampukah Prabowo mengkapitalisasi keunggulannya itu untuk memenangkan hati rakyat, pada saat pendukung Ganjar dan Anis bertengkar tiada habis-habisnya itu?

Jika kunggulan-keunggulan itu bisa dimaksimalkan, tidak mustahil tengara Presiden Jokowi itu menjadi kenyataan. Mungkin saja Prabowo memang persiden berikutnya.
Siapa tahu.

ARS, Jalan Bangka-Jaksel, 14-12-2002

Lihat juga...