Usia tidak halangi Mbah Ponikem berjualan hasil bumi meski tempuh jarak 25 km

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

YOGYAKARTA, Cendana News — Meski telah berusia 70 tahun, semangat mbah Ponikem untuk terus bekerja dan mendapatkan penghasilan sehari-hari memang patut diacungi jempol.

Bagaimana tidak, di usia yang tak lagi muda, ia masih rutin berdagang aneka hasil bumi di Pasar induk Wonosari yang berjarak lebih dari 25 kilometer dari rumahnya, desa Krambilsawit, Saptosari, Gunungkidul.

Setiap dua atau tiga hari sekali, Mbah Ponikem, biasanya akan berangkat menuju Pasar Wonosari yang terletak di ibukota kabupaten Gunungkidul, dengan menaiki bus umum, seorang diri.

Sejumlah dagangan berupa hasil bumi yang telah ia kumpulkan sebelumnya, akan ia bawa. Seperti misalnya buah pisang, buah kelapa, daun pisang, gori atau nangka muda, dan bermacam komoditas pertanian lainnya.

“Biasanya saya berangkat pagi-pagi sekali. Agar sampai disana tidak kesiangan. Karena perjalanan cukup jauh, sekitar 1 jam,” ungkapnya kepada Cendananews belum lama ini.

Mbah Ponikem mengaku mendapatkan bermacam hasil buni tersebut, dari sejumlah warga desa yang tinggal di sekitar rumahnya. Ia membeli sejumlah hasil bumi itu, dengan harapan mendapat keuntungan bila dijual di pasar induk Wonosari.

“Kalau berangkat itu biasanya bawa sekitar 15 lirang pisang. Satu lirang pisang saya jual Rp25 ribu. Ya lumayan, kalau pulang dari pasar bisa dapat penghasilan Rp250 ribu,” ungkapnya.

Mbah Ponikem merupakan salah satu warga desa Krambilsawit yang mendapat manfaat dari adanya program pinjaman usaha ‘Modal Kita’ yang dijalankan Yayasan Damandiri melalui KUD SHS Mandiri Krambilsawit.

Dengan pinjaman dari koperasi itulah, ia mengaku bisa memiliki modal untuk membeli berbagai komoditas hasil bumi yang dihasilkan warga dusun di sekitar rumahnya, untuk kemudian ia jual ke pasar.

Lihat juga...