Histori Hari Ini: Menerima PM Jepang, Presiden Soeharto: Indonesia Ingin Dunia Bebas Penindasan

SABTU, 10 JANUARI 1981, Presiden dan Ibu Soeharto menyambut kedatangan Perdana Menteri Jepang Zenko Suzuki beserta isteri di pelabuhan udara internasional Halim Perdanakusuma. Kedua tamu dari Negeri Sakura ini disambut dengan hangat dalam rangkaian upacara kebesaran militer yang ditingkahi oleh dentuman meriam 19 kali, sebagaimana yang biasa diberikan kepada seorang perdana menteri.

Malam ini, di Istana Negara, Presiden dan Ibu Soeharto menyelenggarakan jamuan santap malam kenegaraan untuk menghormati Perdana Menteri dan Nyonya Zenko Suzuki.

Dalam pidatonya, Presiden Soeharto mengemukakan bahwa Indonesia tidak ingin membangun persahabatan yang semu dan yang lahir karena desakan kebutuhan jangka pendek. Bangsa Indonesia, sebagaimana halnya dengan bangsa Jepang juga, menempatkan persahabatan sebagai salah satu nilai hidup yang tinggi, yang tujuan akhirnya ingin membangun dunia yang penuh saling percaya dan bersahabat antar semua bangsa, yang penuh suasana kerjasama dan bantu membantu, yang damai dan bebas dari segala bentuk penindasan baik ideologi, politik, ekonomi maupun kebudayaan.

Persahabatan yang tulus dan ikhlas yang dilahirkan oleh kesadaran untuk menjamin kebahagiaan dan keselamatan seluruh umat manusia dapat menjadi dasar bagi dunia yang damai abadi. Hal inilah yang menjadi dasar bagi tata hubungan baru antar bangsa, lebih-lebih dalam keadaan eratnya jalin menjalin hubungan seperti dewasa ini.

Lebih jauh Presiden mengatakan bahwa keadaan dunia yang tidak menentu akan memberatkan negara-negara berkembang yang sedang membangun. Hal ini tidak bisa diatasi dengan tambal sulam belaka, tetapi dengan jalan membangun ekonomi baru yang menjamin keadilan dunia dan kemajuan bersama yang menginginkan negara berkembang dapat mengembangkan kemampuannya untuk meningkatkan kemakmuran rakyat dan mengejar ketinggalannya.

Lihat juga...