Histori Hari Ini: Petunjuk Presiden Soeharto dalam Membangun Jakarta, Utamakan Kepentingan Rakyat Banyak

SENIN, 29 JANUARI 1979 Presiden Soeharto berpesan agar pelaksanaan pembangunan di Ibukota mementingkan kepentingan rakyat banyak. Ia juga meminta agar Jakarta mementingkan perubahan spiritual disamping mengejar pertumbuhan sebagai kota metropolitan.

Kedua hal itu dikatakan Presiden ketika hari ini di Istana Merdeka menerima pimpinan DKI Jakarta. Selain Gubernur Tjokropranolo, pertemuan itu juga dihadiri oleh keempat Wakil Gubernur, yaitu Brigjen. HAKI Chourmain, Mayjen. (Marinir) Sarjono Suprapto, Drs. Asnawi Manaf dan Ir. Piek Muljadi.

Presiden Soeharto dalam petunjuknya kepada Gubernur dan para Wakil Gubernur DKI Jakarta Raya mengingatkan, supaya di dalam usaha pembangunan Jakarta Raya sebagai lbukota Negara, kepentingan rakyat banyaklah yang diutamakan. Demikian Gubernur DKI Jakarta Raya, Tjokropranolo mengemukakan kepada pers sehabis pertemuannya dengan Presiden di Istana “Merdeka”.

Menjawab pertanyaan pers, Gubernur Tjokropranolo mengatakan, dalam pertemuan itu Presiden juga memesankan, supaya dalam membangun Jakarta Raya, pembangunan bidang spirituil diperhatikan, jangan hanya pembangunan materil saja. Demikian pula karena kedudukan Jakarta Raya sebagai Ibukota Negara, dalam pembangunannya, hubungan kerjasama dengan luar negeri pun perlu diperhatikan.

Penggusuran Bukan Berarti Tidak Ada

Sewaktu pers menanyakan penterjemahan petunjuk-petunjuk Presiden itu dalam pembangunan Jakarta, Tjokropranolo antara lain mengatakan, Jakarta tidak bisa dibangun hanya supaya bisa sebagai kota saja, tetapi rakyatnya jadi korban. Namun dalam hubungan ini bukan berarti penggusuran-penggusuran tidak akan ada lagi. Cuma kalau ada penggusuran nanti dalam pembangunan Jakarta Raya, kepentingan penduduk yang tergusur harus diperhatikan, dan tidak bisa dibiarkan begitu saja, kata Tjokropranolo.

Lihat juga...