Histori Hari Ini: Presiden Soeharto Meresmikan Pabrik Pupuk ASEAN di Aceh

RABU, 18 JANUARI 1984 Presiden dan Ibu Soeharto tiba di Lhokseumawe, Aceh, dari Jakarta, dalam rangka peresmian Pabrik Pupuk ASEAN, dan perluasan Kilang Pencairan Gas Alam Arun. Usai upacara peresmian, siang ini juga Presiden dan rombongan kembali ke Jakarta. Dalam upacara peresmian ikut hadir pula menteri-menteri perindustrian dari negara-negara ASEAN.

Pabrik Pupuk ASEAN yang diberi nama ASEAN Aceh Fertilizer (AAF) itu merupakan proyek kerjasama industri ASEAN yang pertama, sebagai realisasi hasil KTT ASEAN yang berlangsung di Bali pada tahun 1976.

Proyek ini dibangun sejak tahun 1979 dengan kapasitas produksi 1.000 ton amoniak per hari dan 1.725 ton urea. Jumlah pupuk urea yang dihasilkan dalam setahun adalah 570.000 ton.

Sedangkan proyek LNG yang diresmikan itu adalah perluasan train ke-4 dan ke-5 yang masing-masingnya berkapasitas 1,6 juta ton per tahun.

Dalam amanatnya, Kepala Negara mengatakan bahwa dengan telah selesainya proyek industri ASEAN yang pertama ini, maka cita-cita ASEAN untuk memiliki proyek-proyek industri bersama telah menjadi kenyataan.

Dikatakannya pula bahwa lahirnya proyek industri pertama ASEAN ini menandai babak baru, yaitu ASEAN sudah maju selangkah lagi.

“Kita akan melangkah lagi dengan industri-industri bersama lainnya yang dibangun di negara-negara ASEAN lainnya. Dengan demikian ASEAN dapat menjadi kekuatan bersama yang mempercepat tujuan untuk memajukan dan mensejahterakan rakyat ASEAN,” sebut Presiden Soeharto.

Selanjutnya dikatakan oleh Kepala Negara bahwa dengan selesainya perluasan kilang LNG di Arun, dan di Bontang beberapa bulan yang lalu, telah menambah kenaikan pemasukan keuangan negara yang cukup besar.

Lihat juga...