BENARKAH PRESIDEN SOEHARTO PERNAH MEMUSUHI UMMAT ISLAM?

Bahkan NU pada era reformasi, menempatkan diri sebagai pembela Pancasila yang gigih. Anasir-anasir yang hendak menggantinya mereka lawan dengan sungguh-sungguh. Jadi penerimaan terhadap Pancasila itu bukan kelenturan manakala menghadapi represi.

Jika narasi permusuhan Presiden Soeharto dengan Ummat Islam itu mengacu kasus Haor Koneng Lampung, Kasus Priok, Kasus Bantaqiyah Aceh, dst. Apakah peristiwa-peristiwa itu tidak dihadapi dengan cara yang sama jika terjadi pada era reformasi.

Bukankah pada era reformasi pemerintah juga tegas terhadap HTI yang disinyalir mengusung agenda yang tidak sejalan dengan idiologi bangsa Pancasila?.

Presiden Soeharto memang dikenal tegas dengan ekstrim kanan maupun kiri. Kala itu dikenal bahaya EKA-EKI.

Terlepas dari narasi-narasi itu. Terdengar sayup-sayup pengakuan dari Abah Aos, Murid Abah Anom Suryalaya. Bahwa Presiden Soeharto merupakan pembela tarekat sejak tahun 1970. Tapi itu dilakukan dengan diam-diam. Tidak dilakukan glorifikasi secara berlebihan.

Harus diakui pula, pendidikan-pendidikan keIslaman seperti Madrasah-madrasah diniyah juga banyak bertumbuhan di era Presiden Soeharto.

Jadi narasi permusuhan Presiden Soeharto dengan Ummat Islam itu dalam batas optik politik kelompok politik tertentu saja. Sebagaimana Presiden Jokowi yang oleh sebagian kelompok dinilai tidak membela kepentingan Ummat Islam.

Narasi itu hanya soal perbedaan politik belaka. Bukan permusuhan dalam arti yang sebenarnya.

Bagaimana menurut penilaian Anda?

Bangka Kemang, 19-02-2023

Lihat juga...