Rekonstruksi Peradaban Nusantara: Kedua dari Tujuh

Oleh: Abdul Rohman

Langkah kedua dari tujuh langkah Rekonstruksi Peradaban Nusantara adalah Transformasi Kesadaran Historis dan Manajemen Multikulturalisme. Langkah pertama adalah Konsolidasi Pancasila sebagai idiologi bangsa. Bisa dibaca kembali ulasannya dalam link berikut : https://www.cendananews.com/2023/03/rekonstruksi-peradaban-nusantara-kesatu-dari-tujuh-langkah.html.

Pembangunan kembali peradaban nusantara dalam rangka membalik arus dan gelombang sejarah bangsa dikupas secara mendalam dalam bab terakhir (bab 7) buku “Presiden Soeharto dan Visi Kenusantaraan”. Terdapat tujuh langkah untuk rekonstruksi (pembangunan kembali) peradaban nusantara itu.

Transformasi kesadaran historis sebagai bagian dari langkah kedua menekankan perlunya pemahaman dan kesadaran generasi penerus akan sejarah jatuh bangun bangsanya. Kesadaran historis ini harus ditransformasikan dari generasi ke generasi. Munculnya Nusantara sebagai bangsa besar tidak lepas dari beragam dinamika kesejarahan. Termasuk didalamnya jatuh bangun suprastruktur kekuasaan penyangga pembangunan peradaban Nusantara.

Pemahaman akan dinamika historis, akan menjadikan generasi berikutnya mampu belajar dari beragam kelemahan dan kesalahan generasi-generasi sebelumnya. Sekaligus memformulasikan strategi yang lebih bagus dalam menyusun kemajuan masa depan bangsanya.

Sedangkan keterputusan pemahaman dan kesadaran historis akan mengantarkan pada satu fase dimana sebuah generasi memiliki modal yang tidak memadai dalam mengendalikan dinamika bangsanya. Dampaknya akan memerosotkan kapasitas terpasang bangsa Nusantara dalam mengukir kemajuan prestasinya. Sebuah generasi yang kemampuannya rendah dalam mengatasi beragam problematika yang dihadapi. Mereka tidak mampu mengatasi kemungkinan kemerosotan akibat problem internalnya.

Lihat juga...