Rekonstruksi Peradaban Nusantara: Kedua dari Tujuh

Oleh: Abdul Rohman

Bagian kedua dari langkah kedua adalah transformasi manajemen multikulturalisme. Suatu fakta yang tidak terbantahkan bahwa bangsa ini sangat multi kultur. Baik suku, ras, agama, bahasa, maupun sebaran geografis dengan beragam karakteristiknya masing-masing.

Kelangsungan pembangunan peradaban nusantara juga ditentukan oleh kemampuan setiap generasi dalam mengelola keragaman itu sebagai potensi positif. Ketidakmampuan mengelola, akan menjadikan keragaman sebagai faktor penghambat pembangunan. Disintegrasi akan menjadi ancaman serius dari pembangunan peradaban itu sendiri.
Transformasi manajemen multikulturalisme nusantara secara tepat akan menjadikan setiap generasi mampu memandu perubahan ditengah multikulturalisme yang ada. Manajemen multikulturalisme ini bukan hanya slogan. Akan tetapi memiliki aspek yang sangat luas, sejalan dengan luasnya keragaman bangsa nusantara.

Kedua aspek itu, transformasi historis dan manajemen multikultarisme merupakan salah satu aspek penting dalam rekonstruksi (pembangunan kembali) peradaban Nusantara. Tanpa pemahaman historis dan penguasaan manajemen multikulturalisme secara memadai, membangun kembali nusantara akan menghadapi banyak kendala. Bahkan berujung pada kegagalan-kegagalan.

Uraian lebih detail bisa dibaca dalam bab IX buku “Presiden Soeharto dan Visi Kenusantaraan”. Buku itu bisa di dapatkan di market place “Gunsa Book Store” dalam link:

https://shopee.co.id/product/331312971/10877835936?smtt=0.100775878-1670062909.3

Lihat juga...