Para Profesor Kagum kepada Nadya, Doktor Termuda Usia 26 Tahun di Universitas Borobudur

“Para profesor yang mengujinya sangat memuji solusi Voluntary License atas hak cipta ini, dan semoga bisa menjadi masukan bagi pemerintah, khususnya kepada Kementerian Hukum dan HAM.”

 

JAKARTA – Kata pepatah, buah jatuh tak akan jauh dari pohonnya. Sebuah pepatah yang mengisyaratkan, seorang anak tentunya akan menyerupai atau tidak jauh dari langkah hidup orang tuanya.

Begitulah Dewi Nadya Maharani, putri sulung dari pakar hukum Dr. Sulistyowati, S.H., M.H., yang baru saja menyabet gelar Doktor Termuda usia 26 Tahun di Universitas Borobudur,  pada 19 Desember 2023 lalu.

Kebetulan, ibunda dari Nadya juga merupakan seorang advokat sekaligus Doktor Bidang Hukum lulusan Universitas Trisakti — almamater tempat Nadya juga pernah menyelesaikan gelar sarjana strata 1 pada 2018 lalu.

Suasana promosi doktor bidang hukum Dewi Nadya Maharani, putri sulung pakar hukum Dr. Sulistyowati, S.H., M.H., yang baru saja menyabet gelar Doktor Termuda Usia 26 Tahun di Universitas Borobudur pada 19 Desember 2023 lalu. Foto: Istimewa

 

Sebagaimana ibundanya yang punya segudang pencapaian, Nadya dinyatakan lulus doktor bidang hukum di Universitas Borobudur dengan predikat sangat memuaskan.

Disertasinya mengambil fokus REKONSTRUKSI HUKUM HAK EKONOMI PEMEGANG HAK CIPTA TERHADAP PEMBAJAKAN BUKU UNTUK KEMAJUAN DI BIDANG PENDIDIKAN, di bawah bimbingan Prof. Dr. Abdullah Sulaiman, SH, MH selaku Promotor dan Dr. Megawati Barthos, SH, MM selaku Ko-Promotor.

Hasil disertasi Nadya juga telah diuji oleh Prof. Dr. Ir. Bambang Bemanthos, M. Sc (Ketua Dewan Penguji sekaligus Rektor Universitas Borobudur), Prof. Dr. Faisal Santiago, SH, MM (Direktur/Sekretaris/Anggota), Prof. Dr. Hj. Henny Nuraeny, SH, MH. (Anggota Penguji), dan Prof. Dr. Irawan Soerodjo, SH, M.Si. (Penguji Luar Institusi dari Unitomo Surabaya).

Lihat juga...