Prestasi Prabowo (?)
Oleh: Abdul Rohman Sukardi
Memori terhadap orde baru hanya disisakan kisah kejam otoritarianisme dan KKN. Rakyat menjadi lupa bagaimana caranya mengusung Indonesia sebagai bangsa berperadaban besar. Menjadi regional leader. Menjadi Macan Asia.
Prabowo melalui Gerindra mendengungkan kembali jatidiri Indonesia sebagai bangsa besar. Partainya mengusung cita-cita mengembalikan Indonesia sebagai macan Asia.
Idiologi gerakan politik Prabowo itu menjadikan memori rakyat Indonesia terus tertanami spirit akan jati dirinya sebagai bangsa besar. Pendukung ataupun lawan politik Prabowo terpaksa memantaskan dirinya sebagai penjaga dan pembela bangsa besar itu. Setidaknya spirit itu menjadi tetap terawat secara kolektif dalam benak rakyat Indonesia.
Prabowo satu-satunya kekuatan politik yang terus menerus mendengungkan spirit itu. Memungkinkan Indonesia tidak terjerembab seperti Mongolia. Memiliki kisah sebagai bangsa besar. Akan tetapi tidak tau lagi bagaimana caranya menjadi bangsa besar.
Kedua, mengurai ketergantungan alutsista pada satu blok kekuatan adidaya geopolitik. Krisis ekonomi 1998 menjadikan Indonesia sebagai bulan-bulanan AS. Suplai persenjataan diblokade. Kekuatan militer Indonesia rapuh.
Prabowo sejak 2019 menjadi Menhankam. Indonesia tidak menggantungkan lagi pada satu kekuatan industri militer. Pengamat mengatakan kekuatan alutsista militer Indonesia, gado-gado.
Sejatinya itu strategi keluar dari sandera oleh satu negara produsen alutsista. Jika suatu ketika diblokade oleh salah satu negara produsen, maka produsen lain bisa mengisinya. Indonesia akan terhindar dari kelumpuhan militer. Disamping memperkuat produsen dalam negeri.