Prosesi Pindah Rumah Danny Rukmana, Tutut Soeharto: Upaya Lestarikan Budaya Jawa

Lebih lanjut Tutut Soeharto menjelaskan, prosesi pindah rumah adat Jawa ini merupakan momentum yang sakral penuh makna kebaikan untuk dijadikan penerang dalam kehidupan setiap manusia.

Seperti halnya diawali dengan pengajian hatam Al Quran 30 juz. Juga zikir dan doa serta salawat, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas rahmat serta nikmat sehat dan rejeki yang dilimpahkan kepada hamba-Nya.

Dalam acara ini, juga syarat lain yang berkaitan erat dengan budaya nenek moyang yaitu Uborampe atau perlengkapan yang harus dibawa dalam prosesi pindah rumah adat Jawa. Di antaranya, pisang raja, kendi, kasur, tikar, bantal, guling, beras, biji-bijian, dan lainnya.

Selain itu, tersaji santapan ragam makanan yang juga sarat dengan makna filosofi budaya Jawa.

“Ini apa namanya tradisi nenek moyang kita untuk dilestarikan.Karena kita ini agama Islam, jadi disesuaikan dengan agama Islam. Orang mau bilang bagaimana, tapi kita tetap menghormati nenek moyang kita. Bapak dan Ibu saya selalu bikin acara gini pasti maksud-maksudnya. Bukan buang-buang uang saja, tapi ada tujuan untuk kebaikan hidupnya,” ungkap Tutut Soeharto.

Ia berharap generasi muda masa depan dapat melestarikan budaya bangsa warisan nenek moyang.

Pada kesempatan ini, pimpinan majelis ilmu Sabilina, Farida Maftuh berharap Danny Rukmana dan Raiyah menempati rumah barunya ini diberikan kesehatan dan keberkahan.

“Semoga Mas Danny dan Mba Raiyah dapat ridho Allah SWT. Melimpah berkah serta istiqomah dalam ibadah diberikan kebahagian dunia dan akhirat.Aamiin,” ucap Farida

Lihat juga...