Pangkep Berdaulat Pangan Bersama Pemimpin Milenial Muhammad Saleh Pattola
Jenis tanaman yang mengalami pertumbuhan fluktuatif dalam tiga tahun terakhir adalah tanaman padi dengan jumlah produksi masing-masing 149.070 ton pada 2016, sebanyak 220.445 ton pada 2017, dan sebanyak 136.424 ton pada 2018.
Sementara produksi jagung mengalami pertumbuhan yang positif yaitu pada 2016 sebesar 6.114 ton, 2017 sebesar 9.593 ton, dan pada 2018 sebesar 9.929 ton.
Visi kedaulatan pangan di Pangkep yang akan diperjuangkan oleh Saleh Pattola sangat selaras dengan narasi keagungan cita-cita luhur Nawacita Presiden Joko Widodo, yang menyatakan, bahwa kedaulatan pangan sebagai salah satu program prioritas.
Dalam mewujudkan kedaulatan pangan di Pangkep, Saleh Pattola akan membuat prioritas dan beberapa strategi.
Strategi pertama Saleh Pattola dalam membangun kedaulatan pangan di Pangkep adalah memilih komoditas agro unggulan masing-masing kecamatan di Pangkep.
Bagaimanapun, sektor agro di Pangkep terdiri dari ribuan komoditas. Namun, dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki, maka pembangunan industri agro perlu dilakukan secara bertahap dengan selektif.
Oleh sebab itu, strategi memilih komoditas prioritas perlu difokuskan pada komoditas yang dapat memberikan manfaat cepat (quick win) dan berdampak luas bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. Artinya, prioritas industrialisasi agro, mau tidak mau, harus difokuskan pada produk unggulan dan kearifan daerah.
Bagi Saleh, dalam memilih komoditas prioritas diperlukan sejumlah kriteria. Kriteria pertama, komoditas yang bisa menjamin ketersediaan bahan baku bagi industri hilir secara berkesinambungan. Kedua, yaitu komoditas yang mampu menyerap tenaga kerja lokal dalam jumlah besar atau padat karya (mengingat saat ini komposisi angkatan kerja terbesar di Indonesia adalah lulusan SD-SMP yang sebesar 65% dari total penduduk).