Pangkep Berdaulat Pangan Bersama Pemimpin Milenial Muhammad Saleh Pattola

Dalam aspek teknologi, Saleh akan berupaya melakukan peningkatan efisiensi dan produktivitas melalui penggunaan teknologi tepat guna dan digitalisasi dalam rangka mengintegrasikan proses bisnis dari hulu ke hilir. Kedua, perlu pengembangan Iptek melalui konsorsium RISET antara pemerintah dan dunia usaha. Ketiga, perlu penerapan standardisasi mutu dan branding produk.

Pembangunan klaster pertanian ini akan lebih efektif ketika didukung juga dengan proses digitalisasi. Sebelumnya, banyak petani lokal hanya mengandalkan cara tradisional mulai dari menentukan lahan, menentukan bibit, pengelolaan tanaman, pengelolaan masa panen hingga pascapanen.

Kini, hal tesebut perlahan berubah ke arah digital yang lebih baik. Meski begitu, bukan berarti meninggalkan cara lama, keduanya saling melengkapi.

Menurut Saleh, digitalisasi merupakan perubahan dari cara konvensional (analog) ke sebuah sistem digital berupa teks, angka, audio, dan visual. Dengan kata lain, digitalisasi sistem pertanian adalah sebuah terobosan mengenai informasi pertanian dalam satu platform (wadah).

Digitalisasi pertanian di Indonesia diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2018. Bekerjasama dengan PT. Telkom, para pemangku kepentingan ini membuat aplikasi yang dapat memudahkan petani tidak hanya mencari informasi saja, tetapi juga bisa berkomunikasi dengan sobat petani lain di Indonesia secara online.

Saleh ingin membantu Presiden Joko Widodo yang sangat ingin, program Digitalisasi pertanian bisa dilakukan di seluruh Indonesia. Syaratnya, para petani harus mau berkumpul dengan organisasi besar. Dari program digitalisasi agroindustri ini, diharapkan, petani dapat lebih mandiri dan lebih bisa menyejahterakan petani.

Lihat juga...