IKN dan Mengarifi “Ilusi Bersama Masa Lalu”

Oleh: Abdul Rohman Sukardi

 

 

“Ilusi Bersama Sebuah Bangsa”.  Begitulah BBC London menarasikan kebijakan PM Chamberlain dalam sebuah film dokumenter.

Arthur Neville Chamberlain. Perdana Menteri (1937-1940). Menjabat sebelum PM Winston Churchill. Ia dianggap membiarkan Hitler bersama Nazi Jerman tumbuh besar. Inggris kemudian terpaksa menghadapi perang besar melawan Nazi Jerman. Kisah yang sangat memenderitakan Eropa pada PD II.

Ketika Hitler menunjukkan tanda-tanda kemunculan yang membahayakan Eropa. Chamberlain memilih tidak menghadapi Hitler dengan keras. Ia memilih negosiasi damai. Sebagaimana pandangan para penentangnya, terbukti Hitler tidak bisa diajak bicara baik-baik. Menggunakan strategi Blitzkrieg-nya Nazi-Hitler menakhlukkan Eropa. Rakyat Eropa jatuh dalam penderitaan. Oleh Nazi.

Pengganti Chamberlain, Churcill, mengubah kebijakan itu. Hitler dilawan dengan keras. Empat tahun kemudian, Hitler baru bisa ditaklukkan. Film-film dokumenter buatan BBC London menyajikan kisah-kisah itu. Muncul narasi “ilusi bersama sebuah bangsa”.

Chamberlain tidak disudutkan berlebihan. Kebijakannya pada masa lalu dianggap ilusi bersama bangsa Inggris. Faktanya ada yang pro dan ada yang kontra. Dikoreksi, tapi tidak dibenci. Rakyat Inggris tidak terjebak permusuhan internal dengan menghakimi Chamberlain berlebihan. Mereka fokus tantangan baru. Menghantam Nazi. Kemudian merehabilitasi Eropa.

Mari kita pindah scene. Jalan Rasuna Said Jakarta. Juga Jalan Asia Afrika Jakarta. Ini di Indonesia. Kasus Tiang Monorel.

Masih berdiri kokoh tiang-tiang pancang Monorel yang terbengkalai dan gagal dibangun. Jumlahnya 90 tiang. Nominasinya mencapai 193 Miliar. Proyek itu dimulai tahun 2007. Tiang pancang sudah berdiri. Fondasinya sudah di cor. Jari-jari besinya menjulang. Belum dicor. Seperti sisa bangunan habis di bom. Itulah gambaran, ganti rezim ganti kebijakan.

Lihat juga...