Polemik Nasab dan Bahaya Anti Ilmu Pengetahuan

 

Muslim pada saat ini berada pada zaman modern. Temuan DNA pada abad 19 semakin disempurnakan pada abad 20. Menjadi teknologi akurat untuk pembuktikan adanya ketersambungan nasab atau tidak. Satu kaidah keilmuan yang tidak dimiliki pada abad-abad sebelumnya.

 

Wajar jika para ulama terdahulu tidak memiliki kekayaan instrumen verifikasi dibanding saat ini. Generasi masa lalu hanya mengandalkan kaidah-kaidah konsepsional. Bukan instrumen pembuktikan faktual.

 

Anti ilmu pengetahuan akan berbahaya.  Akan memicu penolakan dan penolakan ummat Islam terdidik. Sebagaimana kaum renaissance Eropa menolak doktrin gereja pada abad pertengahan.

 

Tokoh atau elemen ummat yang berseberangan dengan esensi ajaran Al Qurán, Hadits, dan kaidah ilmu pengetahuan, akan ditinggalkan. Akan menuai perlawanan tanpa henti.

 

Polemik nasab harusnya berhenti melalui adu bukti.

 

 

ARS (rohmanfth@gmail.com), Jaksel, 10-07-2024

Lihat juga...