Agustus-September 1965: Rapat-Rapat PKI
Catatan Harian Abdul Rohman Sukardi
Agustus-September 1965 bulan yang sibuk bagi PKI. Rapat-rapat maupun konsolidasi teknis. Menuju Tanggal 30 September/1 Oktober 1965. Kudeta yang bersejarah itu.
Bertempat di Kramat Raya 81 Jakarta. Kantor Commite Central (CC) PKI. Tanggal 9-8-65 di selenggarakan Rapat Politbiro PKI pertama. Hadir 7 anggota tetap Politbiro: Aidit, Lukman, Njoto, Sudisman, Sakirman, Amir Anwar Sanusi dan Njono. Adjitorop tidak hadir: berkunjung ke Cina.
Aidit menyampaikan analisis tim dokter Cina dan masa depan rencana PKI. Analisis itu menyatakan Presiden Soekarno akan meninggal dalam waktu cepat atau lumpuh permanen. PKI kemudian merencanakan hal-hal berikut:
Pertama, konfrontasi fisik antara TNI-AD dan PKI dapat dicegah ketika kepemimpinan Presiden Soekarno masih kuat. Kedua, ketika kepemimpinan Presiden Soekarno tidak efektif, TNI-AD memiliki kemampuan memukul PKI. Ketiga, sebelum situasi terjadi, PKI harus melakukan langkah mendahului. Membersihkan para jenderal TNI anti PKI melalui para perwira yang sudah dibina. Operasi itu akan dilaksanakan melalui Biro Chusus (BC).
Tanggal 12-8-1965 Aidit memberi instruksi Sjam sebagai Kepala Biro Chusus Central (BCC) untuk mempersiapkan gerakan militer memukul pimpinan TNI-AD (Dewan Jenderal). Aidit menekankan agar gerakan militer bersifat terbatas, seolah-olah persoalan interen TNI-AD. Sjam juga diintruksikan untuk menyusun konsep Dewan Revolusi sebagai lembaga tertinggi negara pasca gerakan militer berhasil dilakukan.
Tanggal 14-8-1965, dilakukan rapat Intern BCC Biro Chusus Central) ke-I. Bertempat di rumah Sjam, Jl. Pramuka, Jakarta. Pesertanya pengurus inti BCC: Sjam, Pono dan Bono (Walujo). Sjam ini dari namanya kental bernuansa Arab. Kamarusaman bin Achmad Mubaidah.