Kedua, laporan Rapat BCC di rumah Aidit. Pukul 23.00 Wib. Pesertanya Aidit & pengurus inti BCC: Sjam, Pono dan Bono /Walujo. Sjam, Pono dan Bono (Walujo) melaporkan hasil pembahasan BC tentang kesediaan calon pimpinan gerakan militer (Kolonel Latief, Mayor Udara Sujono dan Letkol Untung) dan dua tambahan calon pimpinan: Mayor Agus Sigit dari Brigif I Kodam V/Jaya dan Kapten Art. Wahyudi. Melaporkan pembagian tugas: Sjam dan Pono mempersiapkan organisasi dan personalia gerakan, Bono (Walujo) mengurusi bidang informasi dan observasi.
Tanggal 22-8-1965. Rapat intern BCC Ke-IV. Bertempat di rumah Sjam. Pesertanya pengurus inti BCC: Sjam, Pono dan Bono /Walujo). Sjam, Pono dan Bono (Walujo) membicarakan pemanggilan BC Daerah: Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Sumbar dan Sumut.
Tanggal 24-8-1965. Rapat Intern BCC Ke-V. Mendengarkan laporan Pono mengenai kesanggupan Mayor Agus Sigit dari Brigif I Kodam V/Jaya dan Kapten Art. Wahyudi, Kolonel Latief, Mayor Udara Sujono dan Letkol Untung.
Tanggal 25-8-1965. Bertempat di rumah Mayjen Rukmana Bandung. Misinya adalah. Netralisasi Divisi SIliwangi. Peserta rapat/konsolidasi: Sjam, Kepala Staf Siliwangi (Mayjen Rukmana), Pangkopur Mandau Brigjen (Soepardjo), Wali Kota Bandung (Kol. Sukardi) & Harjana (BCD Jabar).
Sjam mengungkapkan situasi politik dan garis partai/PKI tentang “gerakan militer untuk mendahului Dewan Jenderal”. Sjam menganggap Mayjen Rukmana memberi dukungan atas gagasannya. Supardjo jauh sebelumnya telah memberikan dukungan terhadap rencana Sjam melalui Letnan Kolonel Latief. Hasil ini melegakan Aidit, karena berdasarkan informasi Sjam, satuan-satuan militer dari Jawa Tengah dan Jawa Timur telah berhasil dibina dan sewaktu-waktu dapat digunakan mendukung rencana PKI