Jakarta akan kukuh eksistensinya sebagai pusat kreativitas. Pusat tambang uang. Hingga setiap jengkal perkampungan pelosok-pelosok RT-RW. Bukan terhenti di gedung-gedung perkantoran saja.
Pada era content creator. Creative community. Adanya spot-spot menarik hingga RT menjadikan Jakarta sebagai creative city. Pusat kreatifitas dan tambang uang hingga setiap sudut.
RK juga menawarkan gagasan integrasi pusat-pusat perekonomian dengan hunian. Melalui program hunian vertikal. Agar kaum professional tidak tersandera jarak ketika bekerja.
Selama ini jarak tempuh hunian dan pusat-pusat bisnis menjadikan pendapatan warga Jakarta tergerus hingga 30% untuk transportasi. Pasar-pasar akan dibangun vertikal. Bawah untuk pusat ekonomi. Di atasnya untuk hunian.
Program hunian vertikal ini akan menjadi solusi kaum professional Jakarta. Untuk lebih produktif dalam bekerja. Tidak tersandera kemacetan-kemacetan transportasi sebagaimana selama ini.
Untuk mengatasi amblesnya tanah-tanah di sisi utara Jakarta. RK mengungkapkan keinginannya menjadikan Jakarta Utara seperti Dubai. Membangun Giant Sea Wall. Pengelolaan kawasan utara melalui pendekatan bisnis. Sehingga investasinya bisa digali dari swasta.
Secara campaign, lontaran program 200 juta setiap RW menjadi magnet bagi RT-RW untuk ikut memenangkan RK-Suswono. Program hunian vertikal menjadi magnet kalangan profesional. Program penataan Jakarta Utara dari ancaman tenggelam akan menarik dukungan pengembang dan pebisnis.
Survei LSI mengkonfirmasi hal itu. Kaum muda menyambut dan memberi ruang RK mewujudkan gagasannya.
Pasangan Pramono-Rano kurang tampak gagasan baru. Mereka tampilkan romantisisme Si Doel. Kisah sinetron jaman jadul. Selebihnya, terlihat responsif dan reaktif terhadap gagasan-gagasan RK-Suswono.