Novelis Ken Terate: Menulis Tak Perlu Andalkan AI
YOGYAKARTA – Kalau ada pertanyaan kenapa orang masih menulis fiksi di zaman sekarang, tentu saja jawabannya bisa beragam.
Namun, menurut Ken Terate, salah satu penulis fiksi genre teenlit, baginya aktivitas menulis adalah untuk merawat kesehatan jiwa.
Hal itu diungkapkan Ken Terate saat dijumpai di rumahnya, di kawasan Mantrijeron, Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut Ken Terate pula, di era Artificial Intelligence (AI) seperti sekarang setiap orang tetap perlu mengolahragakan jiwanya. Salah satunya dengan aktivitas menulis itu.
Artinya, lebih baik pula jika tidak mengandalkan AI. Sebab kalau mengandalkan AI maka sama saja tidak mengolahragakan jiwa.
“Langsung terima hasilnya. Tanpa proses,” tuturnya.
Sejauh ini memang sudah cukup banyak buku genre fiksi teenlit yang dihasilkan Ken Terate dan diterbitkan Gramedia Jakarta.
Misalnya saja berjudul Dark Love, Pengantin Remaja, My Friends My Dreams, Minoel, Mel Melatiku, Jurnal Jo, 57 Detik, Savanna & Samudra, Pieces of Joy, Dokter, Pelukis & Si Cowok Plin-Plan, Join The Gang, dan lain-lain.
Alumni Sastra Inggris Universitas Gadjah Mada ini selain dikenal banyak menulis fiksi genre teenlit kini juga sibuk sebagai penerjemah profesional. ***