Soekarno-Soeharto: Paling Pantas Status Pahlawan

Soekarno berjuang menghidupkan spirit nasionalisme Indonesia. Berdirinya Indonesia merdeka.  Berjuang dalam medan politik semenjak remaja. Keluar masuk penjara. Menikmati hidup dalam pengasingan yang satu ke pengasingan yang lain.

Ia merupakan bagian penting kemerdekaan Indonesia. Perumusan konstitusi. Proklamasi kemerdekaan Indonesia. Membangun karakter bangsa. Membangun kelembagaan penyelenggaraan negara.

Soeharto ditakdirkan berjuang dalam medan militer. Sejak usia belum 24 tahun.

Merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Sejak beberapa hari setekah proklamasi kemerdekaan. Soeharto terbiasa dengan desingan peluru sejak remaja. Bertaruh nyawa mengusir Jepang dan kembalinya Belanda. Ikut pula meredakan pemberontakan-pemberontakan.

Soeharto juga berjuang pada lapangan pembangunan. Setelah ia terpilih menjadi presiden. Membawa Indonesia dari negara miskin menjadi berkembang. Indonesia nyaris menjadi negara maju.

Parameter kedua, konsistensi peran. Sepanjang hidup.

Soekarno-Soeharto menghabiskan hampir seluruh hidupnya untuk membentuk, merebut, menjaga dan merawat kedaulatan Indonesia. Peran itu dijalaninya sejak remaja, hingga menjelang akhir hidupnya. Rentang pengabdian yang panjang. Bukan hanya satu momentum peran belaka.

Ketiga, kontribusi peran dalam puncak pusaran kebangsaan. Puncak-puncak kegentingan kebangsaan.

Berbeda dengan figur lain. Berjuang dalam satu dua momentum peristiwa penting. Soekarno-Soeharto konsisten berada dalam puncak-puncak kegentingan kebangsaan.

Sejak remaja, Soekarno dikenal sebagai pejuang nasionalisme. Selalu dalam radar pemerintah kolonial Belanda untuk di awasai. Kemudian menjadi salah satu aktor puncak perumusan Pancasila dan UUD 1945. Dipilih sebagai proklamator. Selain Muhammad Hatta. Kemudian menjadi Persiden hingga tahun 1966. Semua itu puncak-puncak peran kebangsaan.

Lihat juga...