Ketiga, kurang penetratif merangkul kaum pluralis. Simpul-simpul paguyuban etnis: komunitas Sunda-Jawa. Seperti paguyuban tukang sayur. Penjual bakso. Penjual buah keliling. Termasuk seharusnya membuat pendekatan lebih meyakinkan dalam merangkul Jackmania.
Ridwan Kamil dibuat lawannya tidak bisa berkutik atas posisi dilematisnya. Sebagai mantan pembina Vicking. Bobotoh Persib Bandung. Seteru dari Jackmania.
Keempat, ekspose dukungan FPI. Eksistensi organisasi ini sedang sunset. Didera polemik nasab Habaib dan ditinggalkan pendukungnya. Ketika para Habaib diketahui tidak tersambung nasab kepada Rasulullah Muhammad Saw. Ikatan loyalitas pendukung Habaib terurai.
Kelima, kurang merangkul para opinion maker dan simpul-simpul vote getter di luar PKS. Sosok calon gubernur Ridwan Kamil kemudian berhasil dicitrakan sebagai satu karakter dengan PKS maupun FPI. Eksistensinya kurang memberi tempat bagi kaum pluralis.
Itulah kenapa dukungan terhadap Ridwan Kamil kurang berkembang.
ARS (rohmanfth@gmail.com), Jaksel, 28-11-2024