Catatan Harian Abdul Rohman Sukardi
Pasukan Zeni adalah insiyur tempurnya militer. Merupakan pasukan pembangun insfrastruktur kebutuhan misi militer dalam perang.
Seperti membangun jembatan darurat untuk mobilitas pasukan. Menghancurkan jembatan yang akan dilalui musuh. Membangun perangkap. Rintangan. Dan segala macam urusan pembangunan infrastruktur kebutuhan pemenangan perang.
Kini, sebagian besar bangsa-bangsa di dunia tidak dalam masa perang. Akan tetapi di bawah bayang-bayang ancaman perang. Maka kemampuan pasukan Zeni terus ditingkatkan. Untuk selalu siaga jika sewaktu-waktu diperlukan ketika meletus perang. Begitu juga dengan Zeni TNI
Apa hubunganya dengan percepatan infrastruktur darurat?.
Era Orde Baru kita mengenal ABRI Masuk Desa (AMD). Personalia ABRI dilibatkan dalam pembangunan infrastruktur. Khususnya di daerah-daerah pinggiran dan terisolir. Kerja mereka cepat. Bergotong royong bersama penduduk desa. Biaya pembangunan menjadi efisien.
Era reformasi kita masih sering disuguhkan anomali pembangunan. Dibalik gemerlap pembangunan infrastruktur raksasa nan modern. Ternyata banyak tempat infrastrutur dasarnya masih ketinggalan. Kondisinya menyedihkan.
Kita sering disuguhkan tontonan foto atau video. Anak-anak sekolah bergelantungan di jembatan darurat. Penghubung antara kampung tempat tinggalnya dengan lokasi sekolah.
Video-video reportase para youtuber juga mengetengahkan betapa banyak Transmigran dibiarkan bertempur sendirian. Melawan genangan air pasang surut tanpa tanggul penahan. Membangun tanggul biayanya mahal. Untuk ukuran petani di daerah yang baru.
Berbulan-bulan para Transmigran tidak bisa tanam padi. Bahkan tahunan. Dihantam pasang surut. Pengaduan-pengaduan kepada pemerintah diberi jawaban standar. “Menunggu Anggaran”.