Menteri Kebudayaan: JAFF Market Awal Baru Pasar Film Indonesia
Yogyakarta – Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) berhasil menyelenggarakan JAFF Market 2024, sebuah inisiatif strategis yang menjadi tonggak penting bagi industri perfilman nasional.
Sebagai pasar film pertama dan terbesar di Indonesia, JAFF Market menjadi pencapaian bersejarah dalam ekosistem perfilman tanah air.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari persiapan panjang selama dua tahun.
Tepat setelah pandemi, JAFF, dengan dukungan penuh dari Kementerian Kebudayaan (sebelumnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), melalui Dana Indonesiana, memulai inisiatif melalui diskusi kelompok terarah (focus group discussion) untuk membahas pembentukan pasar film nasional.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, studio film, akademisi, dan komunitas film.
Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc, menyampaikan JAFF
Market mempertemukan 100+ perusahaan film, mencerminkan dukungan kuat bagi
ekosistem perfilman Indonesia.
“Kita patut berbangga. JAFF Market merupakan langkah strategis yang mempertemukan
lebih dari 100 perusahaan film nasional dan internasional.
Partisipasi ini menunjukkan antusiasme besar pelaku industri terhadap penguatan ekosistem perfilman Indonesia,” jelas Menteri.
Menteri juga menambahkan, bahwa Pemerintah mendukung JAFF Market sebagai perantara kerja sama perfilman dan penghubung ke pasar film Asia.
“Pemerintah berkomitmen mendukung industri film melalui inisiatif seperti JAFF Market.
Kegiatan ini dapat menjadi perantara kerja sama antara perusahaan film, pemegang hak cipta, pekerja film, dan bakat baru, sekaligus menghubungkan kita dengan pasar film Asia
yang terus berkembang,” ungkap Menteri.