Kedua, investasi hilang. Ketakutan para penjahat ekonomi adalah hilangnya kekayaan. Ketika proyeknya tidak memiiki harapan untuk berkanjut, akan menjadi pukulan psikologis bagi pelakunya. Apalagi asetnya atas HGU dan SHM kemudian dicabut.
Ketiga, menghilangkan aksi premanistis. Ketika aparat TNI yang bertindak, tidak ada unsur-unsur kekerasan berani menghalangi perlawanan rakyat terhadap pelaku kejahatan.
Keempat, membuat efek jera pelakunya. Sikap tegas pemerintah akan membuat pelaku kasus serupa berhitung. Tidak bisa memainkan kekuatan uangnya menjadikan “alat-alat pertahanan kekayaan” melakukan pelanggaran hukum. Menurut Jefrey Winter, alat pertahanan kekayaan itu diantaranya lawyer, akuntan publik, aparat, yang bisa dibayar untuk melindungi kejahatan oligarkhi.
Sudah tepat pagar laut di bongkar TNI AL. Proses hukum tetap berjalan. Pelaku kejahatan harus diberi pukulan keras.
Kemudi alokasi energi bangsa harus bisa segera dibuat fokus. Sebesar-besarnya mengejar kemajuan.
ARS (rohmanfth@gmail.com), Jakarta, 23-01-2025