Edukasi Pagelaran Seni Rupa Berbasis Budaya Nusantara Digelar Seminggu di Perpusnas Jakarta

Menbud kemudian menyebutkan jika keberagaman ekspresi budaya di berbagai daerah telah mengantar Indonesia menjadi negara dengan mega diversitas budaya.

“Mungkin di bidang militer belum menjadi kekuatan yang terlalu diperhitungkan, di bidang ekonomi kita juga belum menjadi yang terkuat. Di bidang kebudayaan menurut saya kita bisa menjadi adikuasa bahkan menjadi ibukota kebudayaan dunia,” ungkapnya.

Menbud menyampaikan keinginan menjadikan kekayaan budaya sebagai kekayaan nasional kita.

Menurutnya bukan hanya hasil alam dan tambang, tapi budaya kita ini harus menjadi kekayaan nasional kita.

Menbud melanjutkan jika sekarang ini kita belum pernah melakukan penilaian terhadap kekayaan nasional budaya.

“Saya minta di museum-museum dan cagar-cagar budaya kita melakukan pendataan ulang seluruh inventarisasi kekayaan nasional. Jadi perjalanan ini masih panjang. Dan ini yang penting, dalam rangka untuk menemukan kembali identitas nasional kita,” terangnya.

Untuk itu, Menbud sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Komite Seni Budaya Nusantara melalui agenda Pagelaran Seni Rupa Berbasis Budaya ini.

Respons dan eksplorasi terhadap seni budaya Indonesia ini menurutnya harus terus dilakukan bersama-sama.

“Tugas ini merupakan tugas kita bersama, mulai dari seniman, komunitas dan lembaga seni budaya, dan Kementerian Kebudayaan berharap kita tentu bisa berkolaborasi lagi ke depannya dengan KSBN dan banyak komunitas lainnya untuk pemajuan kebudayaan,” tutup Menbud.

Pergelaran Seni Rupa Berbasis Budaya Nusantara berlangsung selama seminggu, yakni 10-17 Februari 2025.

Selain memamerkan karya fotografi, lukisan, dan karya busana, acara “Pergelaran Seni Rupa Berbasis Budaya Nusantara 2025” ini juga diisi dengan berbagai kegiatan lainnya seperti fashion show, sarasehan tentang pelestarian, hingga demo proses pembuatan tenun. ***

Lihat juga...