Keengganan Presiden Prabowo melepaskan perkongsiannya dengan Presiden ke-7 Jokowi bukan semata ketersanderaan jasa. Bahwa Persiden Prabowo berhutang jasa kepada Presiden ke-7 Jokowi dalam meraih sukses duduk di kursi Presiden. Melainkan bisa tanda pergeseran pendekatan itu. Pendekatan dekonstruktif telah bergeser menjadi pendekatan rekonstrutif.
Pendekatan dekonstruktif telah terbukti gagal. Telah diujicobakan hampir tiga dekade. Tidak efektif membawa kemajuan Indonesia.
Barangkali faktor ini pula kenapa kalangan oposisi gagal membangun permusuhan terhadap Presiden ke-7 Jokowi. Figur ini disudutkan. Presiden Prabowo tetap tidak bergeming mempertahankan kemesraannya dengan Presiden ke-7 Jokowi. Ternyata kepuasan publik terhadap Presiden Prabowo masih tetap tinggi. Paling tinggi dalam sejauh perjalanan sejarah bangsa.
Presiden Prabowo merupakan antitesa pendekatan dekonstrktif reformasi. Maka ia sebenarnya tidak berada dalam bayang-bayang Presiden ke-7 Jokowi. Presiden Prabowo sedang memulai era baru Indonesia. Era rekonstruktif.
ARS (rohmanfth@gmail.com), Jakarta, 08-02-2025