Santap siang pun ditutup dengan Princess Peach Cake berukuran raksasa, pas untuk dimakan empat atau lima orang.
Berhubung perut Rama dan Wahita sama luasnya dengan gua pantai selatan, tak butuh waktu lama untuk menggasak cake ukuran jumbo itu.
***
Setelah perut terisi, Rama dan Wahita kembali ke area rekreasi. Wahita sempat mampir ke kamar kecil, dan butuh waktu setengah jam bagi Rama menunggu.
Alasannya? Lagi-lagi karena desain WC bahkan tempat sampahnya unik, mirip seperti di dunia game!
Kini, keduanya berdiri menghadapi tiga wahana mini.
“OK, Master! Saatnya kamu menunaikan misi di taman rekreasi ini! Bowser Junior merebut jamur emas dari Princess Peach. Nah, Master harus merebutnya dengan memainkan tiga mini game, lalu lawan tuh Bowser Junior!”
“Wait. Maksudnya, cuma aku yang main? Kamu nggak ikutan, Ta?”
“You are the hero, Master! Ini tanda terima kasih karena Master udah ngajak aku kesini. No worry! Aku yang akan pandu kamu mainin mini game itu. Rebut tiga kunci, baru deh kamu bisa main mini game ngelawan Bowser Junior, dan selametin jamur emasnya!”
Maka begitulah. Rama memainkan mini game untuk merebut tiga kunci. Pertama-tama, ia harus menjatuhkan para Goomba, lalu mencegah Pirana Plants agar tidak terbangun oleh bunyi alarm.
Tantangan terakhir, adalah melempar kotak bom ke arah musuh. Di sinilah peran Wahita, karena dari pinggir gelanggang ia bisa memberitahu Rama kapan waktu yang tepat untuk melempar kotak bom.
Rama pun berhasil mendapatkan tiga kunci. Ia segera menuju ke wahana Bowser Junior.
“Ayo, Master! Jangan mau kalah!” seru Wahita memberi semangat. Sementara Rama berduel melawan Bowser Junior lewat mini game tiga dimensi, Wahita bersorak sorai sambil menari.