Menteri Kebudayaan Ajak Para Arkeolog agar Cagar Budaya Indonesia Berkontribusi untuk Peradaban Dunia

YOGYAKARTA – Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) menyelenggarakan Kongres dan Seminar Nasional dengan tema “Sumbangan Arkeologi untuk Mengukuhkan Indonesia Sebagai Pusat Peradaban.”

Kegiatan besar ini dihelat di Ballroom Sahid Hotel & Convention Yogyakarta pada 3 s.d. 5 Februari 2025.

Penyelenggaraan Kongres dan Seminar Nasional Arkeologi 2025 kali ini diselenggarakan
secara hibrida (luring dan daring) dengan tujuan agar seluruh anggota IAAI yang tersebar
di seluruh Indonesia dapat tetap mengikuti perhelatan ini walaupun tidak dapat hadir
secara langsung di Yogyakarta.

Sejumlah 284 peserta yang terdiri atas para arkeolog anggota IAAI dari 10 Komisariat Daerah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, tercatat menghadiri kegiatan ini.

Dalam sambutannya Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menyatakan kegiatan ini sangat penting dengan tema yang juga sangat penting.

Menurutnya forum ini bisa menjadi satu tempat untuk bertukar gagasan, ide, dan pandangan terkait upaya untuk memperkuat identitas nasional, sebuah upaya kita untuk re-inventing Indonesian identity.

Sejak inisiasi dibentuknya Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia, atau IAAI tahun 1964 dan selanjutnya berdiri kelompok kerja yang diketuai R.P. Soejono, di tahun 1965, menurut Menbud, IAAI telah memberikan sumbangsih yang nyata dalam perkembangan ilmu arkeologi di Indonesia.

“Ini merupakan bagian yang sangat penting untuk mengukuhkan posisi Indonesia dalam peta paleoantropologi, misalnya temuan-temuan fosil manusia purba, lukisan prasejarah, dan bukti-bukti empiris yang lain. Juga dengan itu kita mempunyai tanggung jawab yang besar untuk memimpin dan mendefinisikan ulang narasi evolusi global sebagai peradaban tertua di dunia,” jelas Menbud.

Lihat juga...