Prabowo Capres 2029

Catatan Harian Abdul Rohman Sukardi – 17/02/2025

 

Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra (13/2/2025) tidak saja mengamanatkan kepemimpinan mutlak. Kepada Jenderal Prabowo Subianto. Ketua Umum sekaligus ketua Dewan Pembina partai. Jabatan itu diamanatkan kepadanya.

KLB juga mengamanatkan pencapresan 2029. Jenderal Prabowo Subianto dicapreskan lagi. Pada saat usia pemerintahan periode pertamanya sebagai presiden belum genap usia 4 bulan.

Bagaimana kita memahami manuver politik partai Gerindra itu?. Tentu kita bisa mencermatinya dari banyak perspektif. Tulisan ini mencermati dari optik konsolidasi nasional Indonesia. Memanfaatkan momentum menjadi negara maju. Sesegera mungkin.

Indonesia dihadapkan pada pendeknya durasi momentum bonus demografi. Ialah momentum paling ideal ketersediaan sumberdaya manusia Indonesia. Modal dalam perpacuan perebutan statusnya menjadi negara maju. Momentum itu terjadi tahun 2029 sampai 2044 saja.

Momentum pendek itu memerlukan konsolidasi nasional. Memerlukan keterlibatan seluruh elemen bangsa. Harus tersedia kepemimpinan kuat. Harus terhindar dari instabilitas politik jangka pendek. Semua energi bangsa harus terfokus merebut momentum itu.

Kebutuhan konsolidasi dan stabilitas itu didukung realitas. Jenderal Prabowo satu-satunya figur ideal dari semua aspek. Termasuk kecakapan diplomasi dalam kancah geopolitik. Sudah ia tunjukkan dalam tiga bulan pertama sebagai presiden. Ia memiliki kapabilitas terdepan untuk urusan itu.

Approval rating Presiden Prabowo juga cukup tinggi. Cukup meyakinkan. Artinya diterima dan didukung rakyat.

Pada momentum genting seperti ini, masa depan Indonesia tidak bisa diserahkan kepada kepemimpinan dengan kecakapan minimal. Atau bahkan kecakapan nanggung. Harus memaksimalkan sumberdaya terbaik. Toleransi konstitusi harus dimanfaatkan secara maksimal. Dua periode masa kepemimpinan.

Lihat juga...