Catatan Harian Abdul Rohman Sukardi – Ramadhan:05/03/2025
Untuk apa kereta api cepat Aceh-Denpasar?. Pertanyaan berikutnya: apa perlu?.
Perspektif awam bisa menggunakan realitas faktual sebagai pisau pencermatan. Ialah untuk menghidupkan sekaligus merangkai titik-titik pertumbuhan ekonomi sepanjang koridor panjang Aceh-Denpasar.
Selama ini dua koridor itu diputus dua selat. Bus dan mobil memerlukan banyak armada dan BBM. Pesawat dan Kapal laut hanya singgah pada kota-kota besar. Rangkaian potensi ekonomi Aceh-Denpasar tidak hidup secara merata.
Tidak sedikit orang Jakarta-Sumatera mengeluh. Penerbangan ke Denpasar lebih mahal dibanding ke luar negeri. Seperti ke Singapura dan Malaysia. Keterputusan titik-titik pertumbuhan sepanjang koridor Aceh-Denpasar merupakan tantangan untuk dihidupkan.
Realitas negara kepulauan mempersulit impian ketersambungan rel kereta api koridor Aceh-Merauke. Aceh-Denpasar. Kemudian disambung Surabaya-Kalimantan melalui bawah laut. Diteruskan Kalimantan-Papua melalui bawah laut. Effort-nya amat besar.
Koridor Aceh-Denpasar merupakan rute paling realistis untuk diimpikan. Tidak mustahil diwujudkan.
Moda transprtasi Kereta Api memiliki banyak kelebihan. Anti macet, tepat waktu, aman, nyaman, kapasitas besar, ramah lingkungan, hemat energi. Jangkauan luas, harga terjangkau, bisa ditambah beragam fasilitas menarik. Menyajikan panorama sepanjang perjalanan.
Masa depan transportasi dunia juga akan didominasi transportasi publik ramah lingkungan. Kendaraan listrik otonom, transportasi berbasis rel berkecepatan tinggi, mobilitas udara perkotaan, hyerloop, integrasi dan mobilitas sebagai layanan, fokus berkelanjutan (ramah lingkungan, ramah pejalan kaki). Setidaknya begitu penjelasan AI. Artificial Inteligent.