Kereta Cepat Aceh-Denpasar, Mungkinkah?

Terdapat beberapa tren yang memungkinkan masa depan transportasi massal ada pada kereta api cepat listrik. Kecepatah lebih tinggi dan efisien energi: Teknologi maglev & peningkatan aerodinamika. Integrasi teknologi cerdas: otomatisasi dan konektivitas. Aspek keberlanjutan: energi terbarukan dan material ramah lingkungan.

Indonesia kini sudah punya Whoosh. Kereta api cepat listrik butan Cina. PT.INKA juga sudah memiliki blue print. Tahun 2026 akan uji coba.

Presiden Prabowo memiliki obsesi melakukan perubahan-perubahan besar. Salah satunya ia instruksikan Menteri Koordinator Infrastruktur untuk membangun Giant Sea Wall Banten-Gresik. Itu mega proyek. Tentu memimpikan mega proyek lainnya juga terbuka dalam kepemimpinan Presiden Prabowo. Ialah Kereta Api cepat Trans Aceh-Denpasar.

Bukankan koridor Aceh-Denpasar itu teramat panjang. Sejauh 3. 484 KM. Melewati lintas Sumatera. Dua selat dengan arus deras.

Kita tidak boleh lupa, jika itu terwujud, hanya akan menempati urutan ke-7 rel kereta terpanjang di dunia. Trans-Siberian Express: Moskow – Vladivostok (Rusia) jaraknya 9.250 KM. The Canadian: Toronto ke Vancouver (Kanada) jaraknya 4.460 km. Shanghai Cina-Lhasa (China Tibet): 4.373 km. Indian Pacific: Sydney ke Perth (Australia): 4.352. Vivek Express: Dibrugarh ke Kanyakumari (India): 4.237 km. California Zephyr: Emeryville (San Francisco) ke Chicago: 3.924 km.

Di bawah trans Aceh-Denasar ada Paris-Moscow Express: Paris (Perancis) ke Moskow (Rusia): 3.215 km, The Ghan: Darwin ke Adelaide (Australia): 2.979 km, Ekspres Timur dan Oriental: Bangkok (Thailand) ke Singapura: 2.122 km. Blue Train: Pretoria ke Cape Town (Afrika Selatan): 1.600 km.

Lihat juga...