Menteri Kebudayaan Ingatkan Jejak Peradaban yang Hancur di Gaza

Kesempatan ini merupakan bukti kuat mulai dari Menteri hingga rakyat Indonesia konsisten mendukung perjuangan Palestina.

Menteri Kebudayaan yang memberikan sambutan terakhir sebelum berbuka puasa mengutarakan kebahagiaannya bisa berada disini dalam acara ini.

Menurutnya Ini kehormatan baginya untuk ikut mendukung Palestina sebagai negara merdeka.

Menbud RI menjelaskan jika ini sesuai dengan amanat konstitusi kita bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

“Bayangkan, disaat kita di sini bersiap untuk berbuka, di Palestina saudara kita terjebak dalam penjajahan. Kehancuran ini juga menimpa situs-situs budaya, seniman, dan budayawan. Hak mereka ini terancam,” jelas Menbud.

Menteri Fadli menjelaskan UNESCO mencatat kerusakan pada 83 situs sejak 7 Oktober 2023, termasuk 11 situs keagamaan dan 53 bangunan yang bernilai sejarah dan/atau artistik, 3 tempat penyimpanan benda budaya bergerak, 8 monumen, 1 museum, dan 7 situs arkeologi.

Begitupun dengan hancurnya benda-benda cagar budaya di Palestina yang tidak terhitung.

“Belum lagi standar ganda dan kemunafikan yang diterapkan di forum dunia ketika berhadapan dengan Barat,” terangnya.

Melalui Indonesia Bersama Palestina “Ramadhan Kemenangan dan Solidaritas”, Yayasan
Persahabatan dan Studi Peradaban berharap perjuangan Palestina untuk merdeka tetap diingat oleh bangsa Indonesia.

Menbud menjelaskan pada seluruh tamu yang hadir, mulai dari anggota yayasan, LSM, dan penduduk Palestina di Indonesia, bahwa Indonesia siap berkomitmen untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Acara ditutup dengan pengalungan keffiyeh atau sorban asal Palestina oleh ketua Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban, Dr Ahed Abu Al-Atta, kepada para pembicara yang hadir, yakni: Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, Perwakilan Majelis Ulama Indonesia, Prof Sudarnoto Abdul Hakim, Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, dan Wakil Menteri Luar Negeri, Anis Matta.

Lihat juga...