Terlepas beragam tudingan itu, Syafari Ramadhan pemerintah kepada masyarakat memiliki banyak aspek positif. Kegiatan ini bisa menjadi media sosialisasi kebijakan dan program pembangunan kepada masyarakat luas. Melalui para tokoh-tokohnya.
Target Syafari Ramadhan biasanya pondok-pondok pesantren. Para pimpian pondok merupaka opinion maker di tengah-tengah masyarakat. Mampu berkomunikasi melalui bahasa masyarakat dengan jangkauan luas.
Tanpa disadari, acara Syafari Ramadhan akan dengan sendirinya memunculkan juru-juru kampanye kebijakan dan program pemerintah. Kemacetan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat bisa diatasi.
Berbeda ketika para tokoh masyarakat ini hanya mendengar kebijakan dan program pembangunan dari media. Penjelasan langsung akan lebih mengena dan meyakinkan.
Syafari Ramadhan juga merupakan sarana hotline. Saluran langsung masyarakat dalam memberikan masukan atau umpan balik terhadap pemerintah. Akan timbul perasaan diorangkan. Bahwa eksistensi para tokoh masyarakat ini didengar oleh pemerintah. Karena program ini “direstui” pimpinan tertinggi negara, maka muncul keyakinan masukannya sampai ke pimpinan tertinggi itu.
Beragam hoax juga bisa cepat dinetralisir melalui kegiatan ini. Distorsi informasi antara kebijakan pemerintah dengan bias-bias informasi yang sampai dan kemudian memicu mispersepsi masyarakat, akan cepat dinetralisir. Pemerintah bisa menjelaskan secara langsung ketidakakurasian bias-bias informasi itu.
Era kini sepertinya tidak lagi lazim kegiatan Syafari Ramadhan. Oleh orang terdekat pimpinan tertinggi negara. Sosialisasi pembangunan bertumpu pada media dan buzzer. Para pimpinan pondok pesantren menjadi kurang dilibatkan sebagai juru kampanye pembangunan.