Ia menyebutkan, perilaku buang air besar sembarangan yang masih dilakukan oleh sejumlah masyarakat terjadi karena beberapa hal, mulai dari tidak tahu dampak buruknya hingga karena keterbatasan biaya untuk membuat jamban sehat.
"Sanitasi yang buruk akibatnya akan terjadi diare, tipus, hepatitis, demam berdarah, malaria dan penyakit lainnya. Kemudian hal paling buruk dapat akibatkan stunting," katanya, Jumat (26/7/2019).
Berdasarkan data Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)-Smart, Provinsi Sumatera Barat, tercatat 22,27 persen atau 1.198.588 orang, masih buang air besar (BAB) sembarangan.